Awalnya
ku kira puncak gunung itu hanya legenda dan mitos orang-orang terdahulu,
semakin dewasa aku mencari dan mencari, oh ternyata gunung itu nyata dan bisa
didaki siapa saja yang menignginkannya.
kemudian
ku mencoba menapakkan kaki lemah ini dengan 20 % keyakinan dan 80 % nekat. Aku
begitu khusuk menjalaninya, semaksimal mungkin ku buat mulus jalan itu, tanpa
berbuat kesalahan di sepanjang jalan, namun ada saja ujian keindahan di pinggir
jalan itu, ah kadang terfikir untuk mampir… namun Dia selalu menyadarkanku,
kalau ini bukan pencarian harta karun, karena bukan itu sesungguhnya tujuan
akhirku.
Di
tengah perjalanan mendaki lagi gelap itu, dari kejauhan kulihat ada cahaya. Aku
mencoba mendekatinya ohh subhanallah, betapa sempurnanya cahaya itu, semakin ku
dekati sinarnya semakin terang, sehingga terlihatlah kesalahanku. Aku pun sigap
merubah kompasku, berfikir dan memperbaiki arahku, ohh ternyata sulit, tapi pasti
kan kucoba.
Dalam
pendakian itu kadang ada badai, cuaca buruk, hujan deras dan panas terik tapi
Dia segera mengirimkan embun yang menyegarkanku, mentari cerah dan kejaiban
yang datang secara tiba-tiba, terkadang aku diberi-Nya puzzle yang potongan
akhirnya baru kutemukan setelah aku terjatuh dari ketinggian, ku fikirkan lagi
langkahku oh..mungkin barang bawaanku banyak yang tak berguna, lalu
kutinggalkan sebagian, supaya punggungku tak terlampau berat.
Semakin
kudaki, dadaku kian sesak badainya semakin kencang, bahkan oksigenpun terbatas,
jalan mendaki lagi sukar itu ternyata jauh, entah kapan aku menginjak
puncaknya, semoga tak ada yang menjemputku pulang sebelum aku menginjak puncak
itu, tapi jika memang aku dijemput lebih awal mau bilang apa, aku ikhlas
mempersembahkan karya sederhanaku dalam perjalanan menuju puncak-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar