Aku
adalah manusia, manusia yang terdiri dari berbagai macam organ, yang dengan
fase alaminya, aku tumbuh dari seorang bayi merah menjadi balita, anak-anak,
remaja sampai saat ini mungkin aku telah dikatakan dewasa secara rentang usia
manusia. Usia yang terus menerus bertambah tua, angan-angan yang semakin
panjang, kebutuhan hidup yang semakin bertambah dan arogansi yang semakin
tinggi.
Aku
berasal dari segumpal darah yang membelah sel hingga menjadi segumpal daging,
kemudian tiba-tiba saja di dalamnya ada tulang, jadilah tulangku terbungkus
daging, kemudian sel-sel itu otomatis dengan sendirinya membentuk organ-organ
penting seperti mata, telinga, rambut, kaki, tangan dan lain-lain. Sel baik itu
tidak pernah salah koordinasi dan intervensi tugas satu sama lain, mereka
begitu harmonis dan focus dengan tugasnya masing-masing, karena akulah salah
satu diantara sebaik-baik bentuk itu, sampai suatu hari tanggal lima agustus
1989 aku dilahirkan sebagai seorang bayi yang dititipkan kepada seorang ibu
yang mulia.
Selama
lebih dari 25 tahun perjalanan hidupku di dunia ini, aku sering lupa akan siapa
diriku, dari mana asalku dan yang paling penting, akan kemana kembaliku? Sering
kali diri ini berdalih untuk menjauh dari pemikiran itu, walau kadang ada yang
mengingatkan, tetap saja diri ini sering pura-pura lupa dengan hal itu dan
semakin tak peduli, sampai akhirnya sifat lari dari tanggung jawab itupun
menjadi karakter yang melekat dan mendarah daging, enggan mengingat dan selalu
menghindar jika ada orang yang mengingatkan.
Namun
Allah Yang Maha Penyayang itu masih memberikan kesempatan itu padaku,
kebaikan-Nya senantiasa meluangkan kesempatan untukku, ah.. mungkin saja
makhluk-Ku yang durhaka ini akan bertaubat besok, mungkin lusa, mungkin minggu
depan, atau mungkin bulan depan? Kebaikan-Nya memberikan kesadaran kepadaku
setelah aku menyi-nyiakan hidupku selama lebih dari seperempat abad? Aku tak
pernah berusaha mengenal-Nya, namun Dia mengingatkanku akan tempat kembaliku
dengan surat cinta-Nya. Sungguh aku malu
Dia
memintaku untuk merubah kebiasaan buruku sebelum datang suatu hari yang tak
dapat ditolak kedatangannya, jika tidak mau bernasib sama dengan orang-orang
durhaka terdahulu, ini dia surat cinta itu:
“katakanlah (Muhammad): berpergianlah di bumi
lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka
adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah.”
“Oleh karena itu, hadapkanlah
wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari
(Kiamat) yang tidak dapat ditolak, pada hari itu mereka terpisah-pisah”
Ayat
ini Allah tujukan untuk orang-orang yang durhaka sepertiku, agar dengan
kesadaran minimnya mau bertaubat, dan menjauh dari kebiasaan buruk dan ingkar,
orientasiku sering berbelok tak karuan, aku iri dengan orang-orang yang bisa
beristiqamah dalam kesalihan, sementara aku hanya mendekati Tuhanku manakala
aku ada kebutuhan, aku seperti pengamen yang berusaha menyanyi semerdu mungkin
untuk menarik perhatian yang mendengar, tapi setelah orang yang terhibur itu
memberikan uangnya padaku, aku langsung menerimannya dan pergi. Sekali lagi.
Hanya datang saat butuh.
Ya
Rabbi, sungguh aku akan berusaha menghadapkan wajahku hanya pada-Mu, walau
terseok-seok, aku akan tetap berusaha
Oh
Allah, hamba mohon, kembalikanlah hamba dalam keadaan khusnul khatimah dan
wafatkanlah hamba bersama orang-orang yang berbakti kepada-Mu. Amiin
Rabbanaa taqabbal minna, innaka antas samii’ul ‘aliim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar