Pendidikan merupakan
faktor penting penentu masa depan anak-anak kita, jadi jika salah mendidik akan
buruk pula cara berfikirnya, orangtua sejatinya dituntut bersikap fair dalam memilih sekolah untuk anaknya,
semuanya harus berdasarkan pemikiran yang matang dan tentu saja persetujuan
antara orang tua dan anak itu sendiri, agar nantinya anak merasa nyaman berada
di sekolah yang telah dipilihnya, bertanggung jawab penuh atas kewajibannya dan
tidak menyalahkan orang tua manakala anak tersebut menemukan masalah ditengah
perjalanan.
Tahun ajaran baru sudah
tiba, ada beberapa siswa yang sudah mantap dengan sekolah pilihannya, ada juga yang masih ragu-ragu
untuk memutuskan, sekolah mana yang akan dijadikan tempat berjibaku menimba
ilmu untuk melangkah menuju cita-citanya. Bagi orang tua yang anaknya baru
lulus TK, SD, SMP maupaun SMA, jika masih merasa kebingungan. Langkah pertama adalah, tanyalah
anak kita, “nak, mau sekolah dimana?”, jika anak kita sudah menjawab, cobalah tanyakan,
kenapa memilih sekolah tersebut, dan seterusnya.
Orangtua hendaknya
mengenali bakat dan potensi buah hatinya dengan baik, dengan begitu orang tua
bisa mengarahkan kemampuan anaknya, selain itu orang tua juga dianjurkan untuk
menanyakan kepada anaknya dan beritahukan pula sekolah mana yang akan kita sarankan
untuk anak kita, dan kemukakan alasan kita juga menapa memilih sekolah
tersebut, agar menjadi bahan pertimbangan bersama, dan keputusannya menjadi
kesepakatan bersama.
Anak kita adalah calon
pemimpin di masa yang akan datang, berikan kepadanya pilihan dan biasakan untuk
berfikir dan menganalisis, libatkan dia dalam memutuskan fase-fase penting
dalam hidupnya, sehingga anak akan terbiasa memutuskan sesuatu berdasarkan
pertimbangan baik dan buruk, bisa membuat keputusan-keputusan besar dengan cara
bertukar fikiran dengan orang-orang disekitarnya, jangan sampai kita bertindak
secara otoriter terhadap anak, karena hal itu hanya akan melahirkan sifat
keegoisan yang belum ada pada diri anak kita dan memupuk sifat keegoisan yang
telah ada pada diri orang tua
Ajaklah anak kita untuk
berdiskusi, mintalah pendapatnya, dan perlakukan dia sebagaimana anda
memperlakukan orang dewasa jika anda akan mengambil keputusan yang akan
berhubungan dengan proses pendewasaannya, karena sesungguhnya nalurinya
(fitrah) akan cenderung kepada kebaikan. Sedangkan pola fikir orang dewasa,
terkadang cenderung kepada sikap negative karena sudah terlanjur berorientasi
kepada materi.
Jika ada
ketidaksesuaian, bukan bakat anak yang bermasalah, tapi mindset orang tuanyalah yang boleh jadi belum faham cara menempatkan
bakat anaknya, jangan sia-siakan kehadirannya sebab ia adalah investasi masa
depan kita, mendidik dan menyekolahkannya bukanlah beban, namun itu adalah investas
paling penting sepanjang hidup kita. Anak kita adalah anugrah Tuhan terbaik
yang dititipkan pada setiap orangtua, titipan yang begitu berharga dari Sang
Maha Agung, yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas penjagaan nya.
Afaf Najihah, S.Pd.I
(Pengamat Pendidikan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar